Rabu, 09 November 2011

Metode Komunikasi


METODE KOMUNIKASI


1.     Tingkat Struktur

Struktur adalah tingkat standaraisasi yg diterapkan pada instrument pengumpulan data.
Kuesioner  yg berstruktur dengan baik, merupakan bentuk kuesioner dimana pertanyaan yang akan diajukan dan jawaban yg diberikan oleh subjek yg dipilih telah sepenuhnya ditentukan terlebih dahulu.
Kuesioner yg tidak terstruktur merupakan kuesioner dimana pertanyaan yang akan diajukan hanya ditentukan terlebih dahulu secara longgar dan para responden bebas untuk menjawabnya dengan kata mereka sendiri yang dianggapnya tepat.

a.       Kuesioner Terstruktur yang Terbuka
Pertanyaan diajukan dengan susunan kata dan urutan yang sama tepat kepada semua responden ketika mengumpulkan data. Alasannya untuk menstandarisasi susunan kata-kata adalah untuk menjamin bahwa semua responden menjawab pertanyaan yang sama.
·         Pertanyaan Pilihan Tetap (fixed-alternative questions) : suatu pertanyaan dimana jawaban atau respon responden terbatas pada pilihan yang telah disediakan.
Contoh :
“Apakah Anda merasa bahwa Kampus kita membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit peraturan mengenai antirokok ?”
Jawaban :
-          Membutuhkan lebih banyak
-          Membutuhkan lebih sedikit
-          Tidak lebih maupun kurang
-          Tidak memberikan pendapat
Pertanyaan ini merupakan contoh yang baik tentang pertanyaam terstruktur yang terbuka, dengan alasan :
-          Pertama, tujuannya jelas, pertanyaan ini berupaya untuk menentukan sikap subjek terhadap peraturan antirokok dengan cara langsung.
-          Kedua, pertanyaan itu menggunakan format yg sangat terstruktur, para responden dibatasi untuk memilih salah satu diantara empat jawaban.

Kelemahan :
-          Keterbatasan alternative jawaban, shg responden dipaksa untuk tetap memilih salah satu jawabn yg tersedia, meskipun jawaban yg tersedia tidak sesuai dg jawaban sebenarnya dari responden.
-          Respon atau jawaban pilihan  tetap juga dapat menghasilkan ketidakakuratan apabila kategori jawaban itu sendiri menimbulkan bias.
Pertanyaan dengan jawaban pilihan tetap akan sangat produktif apabila jawaban yang mungkin telah diketahui, jumlahnya terbatas, dan jelas serta singkat. Jawaban dapat berfungsi dengan baik untuk menjamin informasi actual (umur, pendidikan, pemilik rumah dsb) serta memancing untuk menyatakan opini mengenai isu-isu di mana orang mempunyai opini yang jelas.

b.      Kuesioner Tak Terstruktur yang Terbuka
Kuesioner ini dibedakan oleh kenyataan bahwa tujuan studi adalah jelas tetapi respons atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka.
Contoh :
“Bagaimana pendapat Anda mengenai polusi yang disebabkan oleh rokok dan perlunya lagi peraturan mengenai anti rokok ?”
Pertanyaan awal ini (sering disebut Stimulus) mempunyai tujuan jelas.
Selanjtnya pewawancara mencoba untuk membuat subjeknya berbicara dengan bebas mengenai sikapnya terhadap polusi yang disebabkan oleh rokok. Hal ini merupakan Pertanyaan dengan Tujuan terbuka yaitu Sebuah pertanyaan yang dikarakteristikkan oleh kondisi bahwa para responden bebas untuk menjawab dalam kata-kata mereka sendiri atau tidak dibatasi hanya dengan memilih jawaban diantara alternative-alternatif yang disediakan.
Dan seringkali berakhir dengan wawancara yang sangat tidak terstruktur (Wawancara Mendalam atau Depth Interview). Yaitu sebuah wawancara pribadi yang tidak terstruktur dimana pewawancara berupaya untuk membuat subjek berbicara dengan bebas dan mengutarakan perasaan mereka yang sebenarnya.
Kelemahan :
-          Sulit untuk menemukan pewawancara yang teramapil dan mahal harganya
-          Waktu yg digunakan untuk wawancara sangat lama
-          Sulit untuk menjaga kerjasama dengan responden
-          Melibatkan sedikit responden atau memerlukan pewawancara yg lebih banyak
-          Semakin banyak pewawancara , semakin mungkin respon atau jawaban yang diberikan akan bervariasi tergantung pada teknik yang dipilih oleh masing-masing pewawancara dalam menyusun kuesioner
-          Menyebabkan masalah yg rumit dalam melakukan analisis dan menstabulasi hasil-hasil tersebut.
Wawancara mendalam mungkin paling cocok untuk riset eksplorasi, karena bersifat produktif dalam semua hal menyangkut tujuan umum riset eksplorasi.

c.       Kuesioner Tidak Terstruktur yang Tersamar
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan pada apa yang kemudian dikenal sebagai Riset Motivasi.
Keutamaan dari jenis teknik dikenal sebagai Metode Proyektif (Projective Methods) yang cara yang digunakan untuk menggambarkan kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan emosim kebutuhan, motivasi, sikap dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri dalam memberikan suatu jawaban atau respons. Metode Proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama riset dengan menggunakan stimulus yang disamarkan.
Semakin tidak terstruktur dan tidak jelas suatu stimulus, subjek dapat dan akan semakin memusatkan emosi, kebutuhan, motivasi, sikap dan nilainya.
Teknik proyektif melibatkan pemakaian stimulus yang samar-samar yang mengharuskan individu untuk menjelaskan, memperluas atau membangun struktur yang utuh.
Stimulus yang sering digunakan adalah :
-          Asosiasi kata (word association)
Kuesioner  yang berisi daftar kata-kata di mana para responden diminta untuk menjawab dengan kata pertama yang muncul dalam ingatannya atau secara spontan.
Respon biasanya dinilai dengan tiga cara :
o   Frekuensi setiap kata yang digunakan dalam memberikan respon
o   Jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan sebelum respon diberikan
o   Jumlah responden yang sama sekali tidak menjawab kata penguji setelah batas waktu tertentu yang ditetapkan.
-          Kelengkapan Kalimat (sentence completion)
Kuesioner yang berisi sejumlah kalimat dimana subjek diminta untuk melengkapinya dengan kata-kata pertama yang muncul dalam benaknya.
Contoh :
o   Orang yang tidak pernah merokok adalah ……
Komentar : lebih baik, lebih bahagia, lebih modern, lebih bijaksana
o   Para remaja yang merokok adalah ………
Komentar : bodoh, gila, tidak mendapat informasi, dungu, tidak dewasa, salah
Salah satu keunggulan dari metode kelengkapan kalimat dibandingkan asosiasi kata adalah bahwa para responden dapat diberi stimulus yang lebih terarah.

-          Bercerita (storytelling)
Metode kuesioner untuk mengumpulkan data yg mengandalkan pada stimulus gambar spt kartun, foto atau lukisan dimana subjek diminta bercerita. Sarana gambar ini berasal dari Thematic Appreception Test (TAT) yg terdiri dari serangkaian gambar yg telah diberi hak cipta diama subjek diminta untuk bercerita

d.      Kuesioner Terstruktur yang Tersamar
Kuesioner ini dikembangkan sbg cara untuk menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan motif dan sikap di bawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta tabulasi jawaban.

2.     Tingkat Ketersamaran
Sejumlah pengetahuan mengenai tujuan mengkomunikasikan  studi kepada responden.
Sebagai contoh kuesioner yg tidak tersamarkan merupakan kuesioner di mana tujuan riset bersifat nyata dan jelas.

Sumber : Gilbert A. Churchill, Dasar Riset Pemasaran, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar